Seperti postingan sebelum nya, postingan kali ini pun isinya adalah kenapa, kenapa dan kenapa? Saya hanya ingin menuliskan apa yang ada dipikiran saya. Mungkin bukan solusi, hanya suara ketidakpuasan. Tapi manusia punya hak untuk berpendapat bukan?
Bicara tentang negara kita saat ini. Ada tren baru nih, dukung komodo untuk terpilih sebagai salah 1 keajaiban dunia baru. Sosialisasi dilakukan jor joran dimana mana. Lewat media massa, sms, jejaring sosial mulut ke mulut dll. Bangsa Indonesia begitu antusias dengan perkembangan kedudukan komodo di voting ini. Bahkan pemerintah pun seperti sangat antusias dan cenderung bernafsu untuk merealisasikannya. Selain diadakan sosialisasi,juga diadakan gratisasi voting via sms jika menggunakan salah satu operator tertentu. Apa efek nya jika komodo terpilih? Dalih nya sih dapat menarik minat turis mancanegara untuk visit Indonesia. Mengenalkan Indonesia kepada dunia luas. Okelah, kita acungi jempol dulu kepada sang penggagas.
Tapi coba pikirkan, bangsa kita begitu antusias untuk hal seperti ini, mungkin karena ini akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan rakyat jika nantinya turis" berdatangan ke Indonesia. Pariwisata Indonesia sukses ! Oke oke, tapi kenapa coba antusiasnya kok hanya sekedar mendukung komodo saja? Apakah masalah yang lagi melanda Indonesia ini hanya komodo? Kemana coba kesejahteraan yang nanti datang dari para turis itu masuk? Ke para koruptor dan penjajah negeri sendiri !
Kenapa tidak ada sosialiasi super bin jor joran perihal anti korupsi berantas korupsi dll seperti yang dilakukan untuk komodo? Sudah terlalu lama Negara ini terhambat pertumbuhannya oleh kata yang dieja K-O-R-U-P-S-I ini ! Pemerintah bisa menyelenggarakan sosialisasi yang sedemikian rupa,sehingga rakyat Indonesia nurut untuk mendukung terpilihnya komodo. Kenapa tidak berusaha juga untuk menanamkan budaya anti korupsi?
Memangnya mudah menangkap para koruptor ? Mereka kan licin selicin tikus got. Mungkin itu yang ada dibenak orang yang membaca ini. Memang, siapapun tau itu bukan pekerjaan mudah. Tapi negara ini dapat membangun budaya anti korupsi dari nol lagi. Biar lah yang sudah terlanjur menjajah negeri merajalela,di minimalisir saja (jika bisa). Nah selanjutnya mari tanamkan budaya anti korupsi sejak usia dini.
Apa penyebab orang bisa melakukan korupsi? Kesempatan? Ya benar,tapi itu lebih ke faktor nonteknis nya. Jelas itu dikarenakan kurangnya pendidikan mengenai hal tersebut sejak usia dini. Kenapa tidak mulai ditanamkan sifat sifat itu pada generasi Indonesia sejak usia dini? Dulu ada pelajaran PMP dan Budi Pekerti. Kenapa pelajaran ini dihilangkan? Apa karena ini merupakan peninggalan dari orang yang sebagian orang sebut Diktator? Sungguh kekanakkanakan sekali. Pelajaran ini jelas sangat berguna. Dapat membentuk generasi generasi kedepan yang lebih baik dan meminimalisir terbentuknya koruptor koruptor baru.
Penanaman nilai nilai moral Pancasila seperti sifat kekeluargaan,kebersamaan,keadilan sosial. Jika anak sejak usia dini sudah dicekoki hal hal semacam itu, bukan kah dengan sendirinya sifat sifat itu akan terpatri pada anak anak itu? Jangan cuma komodo yang diurusin. Rakyat Indonesia belum tentu sejahtera kalau komodo terpilih. Hanya membuka jembatan saja akar tercapai kesejahteraan,tapi masih banyak yang harus diselesaikan.
Tapi jika korupsi sukses di tekan kebawah, rasanya kesejahteraan 75% terjamin deh. Jangan tanya kenapa saya menyebut 75%, itu hanya pendapat saya.
Mungkin itulah celotehan saya kali ini. bagi yang sudah sudi membaca, saya ucapkan banyak terima kasih. tulisan dan protes ini jauh dari sempurna, sekali lagi saya tegaskan, saya disini hanya mengutarakan apa yang ada dipikiran saya. Tidak ada maksud menjatuhkan pihak tertentu apalagi mengkudeta negara haha (just joking)
Evander
0 komentar:
Posting Komentar